KETIKA JAM KOSONG
Siang itu, pelajaran agak kosong, sehingga kami bertiga bisa duduk-duduk
di bangku kayu panjang yang biasa tersedia di teras depan kelas,
sambil ngobrol, kami melihat suasana yang sepi, karena memang
sedang jam belajar, baik bagi SMA maupun bagi SMP.Kesepian tiba-tiba terpecahkan oleh keributan sebuah kelas SMP di seberang,
rupanya sang guru sedang meninggalkan kelas;
nampak 2 anak ke luar kelas dan lalu "perang" dengan teman yang di dalam,
saling pukul dengan gulungan buku.Jendela SMP yang setengah terbuka dan setinggi kepala
membuat kedua pihak yang sedang ber-"perang" sulit saling mengenali,
jadi begitu ada kepala nongol, langsung saja "buuk, buuk" dipukulnya,
demikian mereka berbalasan.Tiba-tiba, dari kejauhan nampak Pak Tan - Kepala Sekolah SMP
mendatangi kelas tersebut, kedua anak yang di luar segera mencium bahaya,
maka terus ngiprit bersembunyi ke dalam WC.Kelas yang sedang ribut itu, menarik Pak Tan untuk mencari tahu,
maka beliau lalu menjulurkan kepalanya melalui jendela mngintip ke dalam kelas,
tapi, ...... "buk ... buk", langsung tanpa permisi lagi kepala Pak Tan terkena pukul!Kami tertawa terpingkal-pingkal melihatnya, ... dasar anak-anak.
(hanapi C'71er)
AKSI CEMPLUNGER '65
Waktu itu tahun 1965, bulannya saya tidak ingat persis,
sekolah sering diperintahkan untuk memobilisir murid-murid
untuk menghadiri apel ini, apel itu, rapat akbar bla bla bla,
pawai, gerak jalan dll. dlsb.
Lha, tidak tahu kenapa saya selalu terpilih sebagai utusan sekolah. Beberapa hari sebelum hari H biasanya kami dilatih baris berbaris sepanjang Cemplung; cape, kepanasan, kaki lecet sudah tidak terhitung, kalau minta berhenti ... jangan tanya, pasti kena semprot.
Alhasil, hari/jam belajar di sekolah berkurang banyak dengan adanya kegiatan seperti itu.Begitu membosankan dan jengkelnya saya dengan kegiatan ini;
sehingga pada akhirnya membuat saya jadi lihay memboloooosss.
Caranya, begitu kami sampai di alun-alun Kejaksan dan terlepas dari pengamatan guru pengantar, segera saja membaur dengan massa dari sekolah lain dan terus ngiprit pulang, tidak peduli lagi di alun-alun ada raksasa sedang rapat eh rapat raksasa.Kondisi politiklah yang membuatnya demikian, maka tahun ajaran menjadi diperpanjang 6 bulan, dan membuat sengsara kita yang masih blo'on - belum tahu apa-apa tentang situasi saat itu.
Aksi membosankan itu merupakan tambahan romantika kehidupan siswa SMAK, selain tawuran dengan musuh bebuyutan SMA Garuda yang letaknya bertetangga, gandrung akan raja rock 'n roll - Elvis Presley, menggemari model gondrong dan musik The Beatles, etc.
Semoga anak cucu kita tidak mengalami pahitnya huru hara perebutan kekuasaan seperti itu lagi, semoga Indonesia semakin damai sejahtera ! Mari kita doakan bersama dan kita mulai dari diri kita sendiri !
(Kristina C'65er)